INOVASI PENDIDIKAN
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pada
masa ini, pendidikan di Indonesia tetap membutuhkan perbaikan dan peningkatan
mutu. Salah satunya dengan melalukan inovasi-inovasi pendidikan, untuk
memajukan kualitas pendidikan di Indonesia. Pesatnya perkembangan lingkungan
lokal, regional, dan internasional saat ini berimplikasi terhadap penanganan
penyelenggaraan pendidikan pada setiap jenjang pendidikan yang ada. Berkaitan
dengan perkembangan tersebut, kebutuhan untuk memenuhi tuntutan meningkatkan
mutu pendidikan sangat mendesak terutama dengan ketatnya kompetitif antar
bangsa di dunia dalam saaat ini.
Guru sebagai
fasilitator harus bisa mendayagunakan fasilitas peralatan elektronik untuk
mengefektifkan proses belajar, kemudian guru juga harus bisa memilih metode,
strategi dan model pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan mengajar, dan
masih banyak lagi permasalahan dalam pendidikan yang tidak akan pernah habis
karena tantangan kehidupan juga akan selalu berubah dan berkembang. Untuk
menjawab semua tantangan atau permasalahan tersebut maka perlu adanya suatu
inovasi pendidikan.
Inovasi pendidikan di
sini mengandung makna suatu perubahan yang bersifat pembaharu dan kualitatif
yang berbeda dari hal yang ada sebelumnya serta sengaja diselenggarakan untuk
menibngkatkan kemampuan dalam rangka pencapaian tujuan Pendidikan Nasional.
Dengan kata lain, suatu perubahan yang baru yang menunjukkan ke arah perbaikan
atau berbeda dari yang telah ada sebelumnya.
B. Rumusan Masalah
Adapun batasan masalah
pada makalah ini adalah:
2. Apa Tujuan Inovasi
Pendidikan?
3. Masalah-masalah yang
menentukan diadakan Inovasi
4. Berbagai Upaya
Inovasi Pendidikan
5. Pembaharuan Sistem
Kependidikan
C. Tujuan Pembahasan
2. Mengetahui Tujuan Inovasi Pendidikan
3. Mengetahui Masalah-masalah yang menentukan diadakan Inovasi
4. Mengetahui Berbagai Upaya Inovasi Pendidikan
5. Mengetahui Pembaharuan Sistem Kependidikan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Inovasi
Inovasi
berasal dari kata latin, innovation yang berarti pembaruan dan
perubahan. Kata kerjanya innovo yang artinya memperbarui dan mengubah.
Inovasi adalah suatu ide, barang, kejadian, metode, yang dirasakan atau diamati
sebagai suatu hal yang baru bagi seseorang atau sekelompok orang, baik itu
berupa hasil invensi atau diskoveri. Inovasi diadakan untuk mencapai tujuan
tertentu atau untuk memecahkan suatu masalah tertentu (Ibrahim, 1988). Invensi
adalah suatu penemuan yang benar-benar baru artinya hasil kreasi manusia yang
berupa benda atau hal yang ditemukan itu benar-benar sebelumnya belum ada,
kemudian diadakan dengan hasil kreasi baru. Sedangkan diskoveri adalah suatu
penemuan sesuatu yang sebenarnya benda atau hal yang ditemukan itu sudah ada,
tetapi belum diketahui orang.
Ibrahim (1988)
mengemukakan bahwa inovsi oendidikan adalah inovasi dalam bidang pendidikan
atau inovasi untuk memecahkan masalah pendidikan. Jadi, inovasi pendidikan
adalah suatu ide, barang, metode, yang dirasakan atau diamati sebagai hal yang
baru bagi hasil seseorang atau kelompok orang (masyarakat), baik berupa hasil
inverse (penemuan baru) atau discovery (baru ditemukan orang), yang digunakan
untuk mencapai tujuan pendidikan atau untuk memcahkan masalah pendidikan. Demikian
pula Ansyar, Nurtain (1991) mengemukakan inovasi adalah gagasan, perbuatan,
atau suatu yang baru dalam konteks social tertentu untuk menjawab masalah yang
dihadapi.
Selanjutnya dijelaskan bahwa sesuatu yang baru itu mungkin sudah lama
dikenal pada konteks sosial lain atau sesuatu itu sudah lama dikenal, tetapi
belum dilakukan perubahan. Dengan demikian, daat disimpulkan bahwa inovasi
adalah perubahan, tetapi tidak semua perubahan adalah inovasi. Pembaharuan
(inovasi) diperlukan bukan saja dalam bidang teknologi, tetap ijuga di segala
bidang termasuk bidang pendidikan.pembaruan pendidikan diterapkan didalam
berbagai jenjang pendidikan juga dalam setiap komponen system pendidikan. Sebagai
pendidik, kita harus mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat
mengembangkan proses pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil
yang maksimal.
B. Tujuan inovasi
Menurut Santoso (1974),
tujuan utama inovasi adalah, yakni meningkatkan sumber-sumber tenaga, uang dan
sarana, termasuk struktur dan prosedur organisasi. Tujuan inovasi pendidikan
adalah meningkatkan efisiensi, relevansi, kualitas dan efektivitas: sarana
serta jumlah pendidikan sebesar-besarnya (menurut criteria kebutuhan peserta
didik, masyarakat, dan pembangunana), dengan menggunakan sumber, tenga, uang,
alat, dan waktu dalam jumlah yang sekecil-kecilnya. Tahap demi tahap arah tujuan
inovasi pendidikan Indonesia:
a. Mengajar
ketinggalan-ketinggala yang dihasilkan oleh kemajuan-kemajuan ilmu dan
teknologi sehingga makin lama pendidikan di Indonesia makin berjalan sejajara
dengan kemjuan tersebut.
b. Mengusahakan
terselenggaranya pendidikan sekolah maupun luar sekolah bagi setiap warga
Negara. Misalnya meningkatkan daya tampung usia sekolah SD, SLTP, SLTA, dan
Perguruan Tinggi.
Adapun
masalah-masalah yang menjadi alasan dituntutnya adanya inovasi pendidikan di
Indonesia, yaitu:
a.
Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang mempengaruhi
kehidupan social, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan bangsa
Indonesia.Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia belum
mampu mengikuti dan mengendalikan kemajuan-kemajuan tersebut sehingga dunia
pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang terampil,
kreatif, dan aktif sesuai dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
b. Laju
eksplorasi penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung, ruang, dan
fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
c. Melonjaknya
aspirasi masyarakat untuk memperoleh pendidikan yang lebih baik, sedangkan di
pihak lain kesempatan sangat terbatas.
d. Mutu
pendidikan yang dirasakan makin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
e. Belum
mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana yang subur
dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut oleh
keadaan sekarang dan yang akan datang.
C. Masalah-masalah yang menentukan diadakan Inovasi
Ada beberapa masalah yang menuntut
diadakannya inovasi pendidikan di Indonesia,
yaitu:
1. Perkembangan ilmu pengetahuan menghasilkan kemajuan teknologi yang
mempengaruhi kehidupan sosial, ekonomi, politik, pendidikan dan kebudayaan
bangsa Indonesia. Sistem pendidikan yang dimiliki dan dilaksanakan di Indonesia
belum mampu dalam mengikuti dan mengendalikan beberapa kemajuan-kemajuan
tersebut sehingga dunia pendidikan belum dapat menghasilkan tenaga-tenaga pembangunan yang kreatif dan aktif sesuai
dengan tuntutan dan keinginan masyarakat.
2. Laju pertumbuhan penduduk yang cukup pesat, yang menyebabkan daya tampung,
ruang dan fasilitas pendidikan yang sangat tidak seimbang.
3. Melonjaknya aspirasi masyarakatuntuk memperoleh pendidikan yang lebih baik,
sedangkan (dipihak lain) kesempatan sangat terbatas.
4. Mutu pendidikan yang dirasa makin menurun, yang belum mampu mengikuti
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Belum mekarnya alat organisasi yang efektif, serta belum tumbuhnya suasana
yang subur dalam masyarakat untuk mengadakan perubahan-perubahan yang dituntut
oleh keadaan sekarang dan yang akan datang.
D. Berbagai Upaya Inovasi Pendidikan
1. Proyek Perintis Sekolah Pembangunan
Ada delapan IKIP yang ditugaskan untuk
menyelenggarakan Proyek Perintis Sekolah Pembangunan (PPSP), yaitu IKIP Padang,
IKIP Jakarta, Bandung, Semarang, Yogyakarta, Surabaya, Malang dan Ujung
Pandang. Pada mulanya proyek itu dimaksudkan untuk mencoba bentuk sistem
persekolahan yang komprehensif dengan nama sekolah pembangunan. Selain itu,
secara umum kerangka sistem pendidikan ini digariskan dalam Surat Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 0172 Tahun 1947.
Dalam surat keputusan tersebut terdapat beberapa pokok
pikiran mengenai hakikat sekolah pembangunan, yang menyangkut relefansi sekolah
dengan kebutuhan masyarakat, yaitu:
a. Adanya integrasi antar sekolah dan mayarakat serta pembangunan.
b. Sekolah menghasilkan tenaga terdidik sehingga dapat menghasilkan tenaga
kerja yang produktif.
c. Sekolah menghasilkan manusia terdidik dengan pengertian kesadaran ekologi,
baik lingkungan sosial, fisik maupun biologis.
d. Sekolah menyelenggarakan pendidikan yang menyenangkan, merangsang sesuai
dengan tuntutan zaman untuk pendidikan watak, pengetahuan, kecerdasan,
keterampilan, kemampuan berkomunikasi dan kesadaran ekologi.
e. Sekolah mencitakan keseimbangan fisik, emosional, intelektual, cultural dan
spiritual, serta keseluruhan pembangunan masyarakat.
f. Sekolah memberikan sumbangan bagi ketahanan nasional dan ikut serta dalam
pembangunan masyarakat.
Konsepsi Sekolah
Pembangunan disebarluaskan ke seluruh Indonesia pada tahun 1974. Tampaknya
konsepsi ini masih perlu dikembangkan melalui proses penelitian dan percobaan
yang dilakukan secara sistematis. Oleh karena itu disusun “Master Design
Pembaruan Pendidikan melalui PPSP”, yang kemudian diperkuat dengan Keputusan
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No. 041 tahun 1974 tentang landasan, tujuan,
strategi, proses dan tata kerja pembaharuan pendidikan.
PPSP adalah salah satu proyek dalam rangka program
pendidikan yang ditugaskan untuk mengembangkan satu sistem pendidikan dasar dan
menengah (Surat Keputusan Menteri No. 0141 Tahun 1974) yang:
a. Efektif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat dan individu yang
diwujudkan melalui program pendidikan yang sesuai.;
b. Merupakan dasar bagi pendidikan seumur hidup; dan
c. Efisien dan realities, sesuai dengan tingkat kemampuan pembiayaan oleh
keluarga, masyarakat dan pemerintah.
Disamping
itu juga ada cara dlam melakukan Inovasi Pendidikan yaitu
1.
Cara pemerataan dan peningkatan
kualitas melalui:
1.
Meningkatkan kemampuan tenaga
pengajar lewat pendataran-pendataran
2.
Memperkaya pengalaman dan
memperlancarkan proses belajar anak didik
Memantapkan
nilai,sikap, keterampilan,dan kesadaran lingkungan pada anak didik.
1.
Cara memperluas pelayanan pendidikan
(kuantitas),yaitu melalui:
1.
Memberikan latihan keterampilan bagi
mereka yang tidak pernah sekolah
2.
Penyebaran pesan-pesan yang
merangsang kegiatan belajar dan partisipasi ikut membangun
3.
Penyebaran informasi untuk
menumbuhkan kesadaran lingkungan
4.
Usaha memberikan pengalaman
pendidikan yang ssesuai dengan kebutuhan dan aspirasi yang berkembang dan
rialisasi
5.
Dengan cara meningkatkan keserasian
pendidikan dengan pembangunan yaitu dengan,
1.
Menanamkan pengetahuan, keterampilan
dan sikap yang fungsional untuk kehidupan di masyarakat
2.
Membentuk kempaun untuk memehami dan
memecahkan persoalan yang actual dalam masyarakat
3.
Menunjukkan jalan untuk
mengembangkan keterampilan hidup di masyarakat
4.
Dengan cara meningkatkan efektifitas
dan efesiensi system penyajian, meliputi:
1.
Member kebebasab belajar sesuai
dengan minat, kemampuan, dan kebutuhan kearah perkembangan yang opt imal
2.
Memberikan pengalaman yang bulat
agar anak didik dapat berdiri sendiri dan menerima tanggung jawab
3.
Mengintegrasikan berbagai pengalaman
kegiatan pendidikan
4.
Mangusahakan isi, metode, dan bentuk
pendidikan tepat guna, tepat saat, menarik dan mengesankan
5.
Dengan cara melancarkan sistem
informasi kebijakan, yaitu dengan:
1.
Mengusahakan tersedianya saluran
komunikasai dua arah yang cepat, kontiniu dan dapat diandalkan
2.
Mengusakah adanya komunikasi terbuka
demi control dan partisipasi soal
3.
Mengusahakan ada komunikasi langsung
dan merata
E. Pembaharuan Sistem Kependidikan
1. rasional pembaharuan
Dalam repelita III di kependidikan (Pendidikan dan
Keguruan) dikembangkan sistem pendidikan Tenaga Kependidikan (SPTK), yang
berdasarkan kepada kebijaksanaan dasar pengembangan pendidikan, yang dikukuhkan
dengan keputusan Menteri P dan K dan kerangka pengembangan pendidikan tinggi
tahun 1976. Dengan adanya pola ini diharapkan pengembangan dan pembaharuan
tentang dasar, sisyem dan struktur pendidikan disemua lembaga pendidikan Tenaga
Kependidikan (LPTK) seperti IKIP, FKIP dan sebagainya.
2. tujuan dan sasaran
pembaharuan
Pembaharuan sistem pendidikan tenaga kependidikan
diarahkan untuk menunjang pembangunan bangsa dan peningkatan kualitas hidup
manusia. Sasaran pendidikan tenaga kependidikan sebagai berikut:
a) pengadaan tenaga kerja kependidikan dalam jumlah dan kualifikasi yang
tepat.
b) Pengembangan dan pembaharuan ilmu kependidikan
c) Perencanaan dan pembangunan terpadu
3. Pembaharuan
Institusional
Pada masa lampau di LPTK (sebelum tahun 1979) hanya
terdapat program gelar, yaitu sarjana muda untuk guru SLTP dan sarjana untukguru
SLTA. Untuk tenaga non guru terdapat jenjang pendidikan yang sama
tanpamemperhatikan kaitan yang jelas dengan kebutuhan tenaga dan jenis program
atau jurusan yang dibuka tergantung dengan tenaga pengajar yang tersedia.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Inovasi diperlukan
bukan saja dalam bidang teknologi, tetap ijuga di segala bidang termasuk bidang
pendidikan.pembaruan pendidikan diterapkan didalam berbagai jenjang pendidikan
juga dalam setiap komponen system pendidikan. Sebagai pendidik, kita harus
mengetahui dan dapat menerapkan inovasi-inovasi agar dapat mengembangkan proses
pembelajaran yang kondusif sehingga dapat diperoleh hasil yang maksimal.
Kemajuan suatu lembaga
pendidikan sangat berpengaruh pada outputnya sehingga akan muncul pengakuan
yang rill dari siswa, orang tua dan masyarakat. Namun sekolah/ lembaga
pendidikan tidak akan meraih suatu pengakuan rill apabila warga sekolah tidak
melakukan suatu inovasi di dalamnya dengan latar belakang kekuatan, kelemahan tantangan
dan hambatan yang ada.
3.2. Saran
Melihat kondisi
pendidikan masa kini, tentunya inovasi harus dilakukan agar terciptanya
pendidikan yang sesuai dengan zamannya. Oleh sebab itu, bagi para pengajar
tentunya harus meningkatkan kualitas dalam mengajar dengan inovasi yang dapat
diterima oleh muridnya. Disamping itu, kebutuhan akan pembaharuan ini penting
agar menjadi perhatian semua element pendidikan agar pendidikan itu sendiri
lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Djaelani, M.S. (2015). Dasar-Dasar Kependidikan. Tangerang: Pustaka
Mandiri
Hasbullah, Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2006

Komentar
Posting Komentar